Latest News

Sunday, 26 February 2017

Pengertian Analisa Jabatan dan kegunaannya

Pengertian Analisa Jabatan dan kegunaannya. Seringkali dijumpai adanya jabatan yang sama untuk jabatan yang memiliki tugas yang berbeda.  Maka Sebaliknya untuk tugas yang sama adakalanya diberikan nama jabatan yang berbeda pada perusahaan yang berbeda. Kebanyakan perusahaan hanya tahu bahwa misalnya mereka mempunyai karyawan dengan jabatan yang berbeda. Namun apa yang sebenarnya dilakukan oleh orang-orang tersebut belum tentu diketahui secara jelas oleh perusahaan. Bahkan ironisnya para pemegang jabatan itu sendiri kadangkala tidak tahu atau merasa ragu tentang apa yang seharusnya ia kerjakan. Oleh karena itu Untuk mengatasi hal ini, dapat dilakukan Analisa Jabatan. Nah Apa itu Analisa Jabatan? Serta kegunaan Analisa Jabatan berikut adalah penjelasannya :

Pengertian Analisa Jabatan dan kegunaannya


Definisi Analisa jabatan

Analisa jabatan merupakan dasar bagi sebagian besar aktivitas manajemen sumber daya manusia, sebab informasi yang diperoleh dari analisis jabatan dapat dipergunakan untuk penarikan, seleksi, pengupahan, pelatihan karyawan, dan sebagainya. Dalam konteks strategik, analisa jabatan diperlukan untuk mendukung perusahaan dalam mengadakan perubahan-perubahan terhadap jabatan yang telah ada, baik melalui penciptaan jabatan baru atau pengurangan terhadap jabatan yang telah ada.

Menurut Noe, R.A., Hollenbeck, J.R., Gerhart, dan P.M Wright pengertian analisa jabatan adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi mendetil dari suatu jabatan.

Menurut Mondy pengertian analisa jabatan adalah proses sistematis untuk menentukan keterampilan-keterampilan, tugas-tugas dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi. 

Pengertian Analisa jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing JABATAN secara sistematis dan teratur, yaitu :
  1. Apa yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut
  2. Apa wewenang dan tanggung jawabnya ?
  3. Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan ?
  4. Bagaimana cara melakukannya ?
  5. Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya . Besarnya upah dan lamanya jam bekerja
  6. Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan
  7. Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut ?
  8. Dan lain-lain

Analisis Jabatan mencakup 2 elemen, yaitu :
  1. Uraian Jabatan (Job Description).
  2. Spesifikasi Jabatan (Job Spesification) atau Persyaratan Jabatan (Job Requirement)

Kegunaan Analisa Jabatan

  1. Sebagai dasar untuk melakukan Evaluasi Jabatan
  2. Sebagai dasar untuk menentukan standard hasil kerja seseorang
  3. Sebagai dasar untuk melakukan rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai baru
  4. Sebagai dasar untuk merancang program pendidikan dan latihan
  5. Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi
  6. Untuk rnerencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan penyederhanaan kerja
  7. Sebagai dasar untuk mengembangkan program kesehatan dan keselamatan kerja

Thursday, 23 February 2017

Pengertian Relasi Makna Serta Jenis Dan Hubungannya

Pengertian Relasi Makna Serta Jenis Dan Hubungannya. Dalam sebuah bahasa tidak menutup kemungkinan adanya beberapa leksem yang mengacu pada satu obyek atau makna. Hal tersebut dikarenakan adanya relasi makna. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Relasi Makna, Jenis-Jenis Relasi Makna dan Hubungan Relasi Makna.

Pengertian Relasi Makna Serta Jenis Dan Hubungannya

Definisi Relasi Makna

Pengertian Relasi Makna adalah merupakan hubungan atau pertalian antara bentuk bahasa dan barang (hal) yang telah disepakati bersama oleh para pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti.

Jenis-Jenis Relasi Makna

Beberapa ahli bahasa mengemukakan tentang jenis-jenis relasi makna. Relasi makna terbagi atas tujuh jenis, yang antara lain adalah:
  1. Kesamaan makna (sinonim),
  2. Kebalikan makna (antonim),
  3. Kegandaan makna dalam kata (polisemi),
  4. Ketercakupan makna (hiponim dan hipernim),
  5. Kelainan makna (homonim, homofon, dan homograf),
  6. Kelebihan makna (redudansi), dan
  7. Kegandaan makna dalam frase atau kalimat 

Hubungan Relasi Makna

Hubungan kesesuaian dibagi atas empat hubungan yang lebih kecil sebagai berikut.
  1. Hubungan kesamaan (identity). Hubungan ini biasa disebut kesinoniman, yakni hubungan makna antar unsur leksikal yang bertalian dengan pemilikan ciri makna bersama di antara anggota kehiponiman, misalnya perempuan dengan ibu.
  2. Hubungan peliputan (inklusi). Hubungan ini menunjukkan makna suatu leksem masuk ke dalam makna leksem yang lebih luas, misalnya unggas dengan burung.
  3. Hubungan tumpang tindih (overlap). Hubungan ini terjadi karena adanya pemilikan hiperonim bersama, misalnya sapi berhiponim dengan hewan dan ternak.
  4. Hubungan penolakan (disjunction). Hubungan ini ditandai oleh penolakan anggota yang satu terhadap yang lain, misalnya hubungan pepaya dengan pisang.

Hubungan pertentangan (oppositeness) yang terbagi atas:
  1. Inkompatibilitas adalah relasi makna antara dua kata atau lebih yang tidak mempunyai persamaan makna, tetapi memiliki hiperonim yang sama. Contoh: tikus, kucing, anjing, kuda, dan gajah memiliki relasi inkompatibilitas, tetapi kata-kata tersebut memiliki hiperonim yang sama, yaitu binatang. Inkompatibilitas ini dapat diuji dengan menggunakan kerangka uji �jika sesuatu adalah X, sesuatu itu bukan Y�. Jadi, jika sesuatu itu adalah kucing, itu bukan anjing. Inkompatibilitas adalah relasi makna yang mengekpresikan prinsip disjungsi.
  2. Pertentangan makna (oposisi). Pertentangan makna adalah relasi makna dua kata yang bertolak belakang, misalnya panjang dengan pendek dan besar dengan kecil.

Friday, 17 February 2017

Pengertian Diplomasi Serta Metode Dan Tekniknya

Pengertian Diplomasi Serta Metode Dan Tekniknya. Diindonesia Diplomasi menjadi bagian dari upaya nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Politik luar negeri dan diplomasi menjadi bagian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan rakyat, mengkonsolidasikan demokrasi dan mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Diplomasi, Kegiatan Diplomasi Indonesai dan Metode dan Teknik Diplomasi.

Definisi Diplomasi

Seperti dikutip oleh wikipedia. Diplomasi adalah merupakan seni dan praktik bernegosiasi oleh diplomat yang biasanya mewakili sebuah negara atau organisasi. Kata diplomasi sendiri biasanya langsung terkait dengan diplomasi internasional yang biasanya mengurus berbagai hal seperti budaya, ekonomi, dan perdagangan. Biasanya, orang menganggap diplomasi sebagai cara mendapatkan keuntungan dengan kata-kata yang halus. Perjanjian-perjanjian internasional umumnya dirundingkan oleh para diplomat terlebih dahulu sebelum disetujui oleh pembesar-pembesar negara. Istilah diplomacy diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris oleh Edward Burke pada tahun 1796 berdasarkan sebuah kata dari bahasa Perancis yaitu diplomatie.

Diplomasi secara teori yaitu praktek pelaksanaan hubungan antar negara melalui perwakilan resmi. Diplomasi merupakan teknik operasional untuk mencapai kepentingan nasional di luar wilayah jurisdiksi sebuah negara.

Menurut Harold Nicholson yaitu seorang pengkaji dan praktisi dalam bidang diplomasi pada abad ke dua puluh mengungkapkan bahwa dalam bahasa yang lebih mutakhir kata diplomasi digunakan untuk menegaskan paling tidak 5 hal yang berbeda. Dari kelima hal tersebut empat hal yang paling penting adalah politik luar negeri, negosiasi, mekanisme pelaksanaan negosiasi dan suatu cabang dinas luar negri. Harold Nicholson pun menyatakan bahwa interpretasi yang kelima adalah suatu kualitas abstrak yang dalam arti baik merupakan keahlian dalam pelaksanaan negosiasi internasional.

Bagi negara manapun, tujuan diplomasi adalah pengamanan kebebasan politik dan integritas teritorialnya. Ini bisa dicapai dengan memperkuat hubungan dengan negara sahabat, memelihara hubungan erat dengan negara yang sehaluan dan menetralisir negara yang memusuhi.

Kegiatan diplomasi Indonesia

Kegiatan diplomasi Indonesia di berbagai kawasan di dunia lainnya ditujukan untuk:
  1. Membuka peluang kerja sama baru, khususnya di bidang ekonomi untuk memperluas pasar dan mitra dagang tradisional dan nontradisional Indonesia;
  2. Menjalin kemitraan dalam isu-isu khusus yang menjadi kepentingan bersama antara Indonesia dan negara-negara terkait, misalnya dalam isu perubahan iklim, HAM, demokrasi, energi dan lain-lain;
  3. Menjalin kemitraan di forum-forum multilateral khususnya di antara negara-negara berkembang seperti dalam forum OKI, G-77 dan RRT, FEALAC serta GNB; dan
  4. Menjalin kerja sama saling dukung untuk pencalonan di berbagai organisasi internasional. 

Metode dan Teknik Diplomasi

Metode ini kemudian memiliki beberapa teknik atau tatacara tersendiri dalam mengaplikasikan diplomasi secara utuh.
  1. Diplomasi Konferensi. Dalam konferensi internasional, persiapan dan pembicaraan pendahuluan akan memantapkan dasar-dasar bagi persamaan tujuan dan nilai dan persamaan pengertian sebagai teknik dalam konferensi agar berhasil.
  2. Preventive Diplomacy. Preventif diplomasi merupakan satu metode diplomasi yang digunakan untuk mencegah perselisihan yang timbul antar negara atau yang timbul antara pemerintahan dan kelompok minoritas, mencegah agar konflik tidak menjadi terbuka, menyebar dan apabila mungkin diperkecil.
  3. Diplomasi Perjuangan. Dalam proses perjanjian Linggajati, Renville serta KMB, jika dirunut memperlihatkan susunan diplomasi yang mengandung dua corak perjuangan yaitu diplomasi di meja perundingan dan diplomasi di medan perang. Cara pertama yaitu diplomasi yang merupakan alat untuk menjamin penyerahan kekuasaan sedangkan cara kedua ialah perjuangan yang timbul dengan keyakinan kemerdekaan sejati hanya akan didapat melalui konfrontasi tak mengenal kompromi dengan Belanda.

Seputar Pengertian Integrasi Sosial

Seputar Pengertian Integrasi Sosial. Apa itu Integrasi Sosial ?. integrasi sosial merupakan proses menyatunya berbagai elemen atau unsur yang ada dalam masyarakat. Hakekat integrasi sosial adalah proses menyatukan unsur atau elemen yang ada didalam masyarakat dalam suatu kesatuan sedangkan faktor integrasi sosial adalah suku dan agama. Untuk lebih jelasnya Berikut adalah penjelasan seputar Integrasi Sosial.

Definsi Integrasi Sosial

Integrasi berarti pembaruan hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Sedangkan sosial berkaitan tentang masyarakat. Jadi integrasi sosial adalah proses menyatunya berbagai elemen atau unsur yang ada dalam masyarakat yang dilandasi oleh semangat persatuan, kesatuan, dan kebersamaan untuk mencapai tujuan yang sama.

integrasi sosial tidak cukup dapat diukur dengan kriteria berkumpul atau bersatu dalam arti fisik, melainkan integrasi juga merupakan pengembangan sikap solidaritas dan perasaan manusiawi. Pengembangan sikap dan perasaan manusiawi merupakan suatu dasar dari derajat keselarasan dalam suatu kelompok atau masyarakat. Jadi, integrasi menghubungkan individu dengan individu lainnya sehingga terbentuk menjadi masyarakat.

Hakekat Integrasi Sosial

Hakikat dari integrasi sosial adalah suatu proses menyatukan unsur atau elemen yang ada didalam masyarakat dalam suatu kesatuan. Integrasi sosial tidak dapat seketika terbentuk, tetapi melalui proses dan membutuhkan waktu yang panjang. Integrasi memerlukan kerjasama antara kelompok masyarakat, individu, keluarga, dan lembaga masyarakat.

Keanekaragaman bangsa Indonesia meliputi kelompok atas dasar ras, suku bangsa, agama, adat istiadat, dan bahasa, pada hakekatnya merupakan satu atau tunggal yang tergabung dalam satu rumpun bangsa melayu dengan induk kebudayaan yang tunggal.

Faktor Integrasi Sosial

  1. Homogenitas kelompok sosial
  2. Besar kecilnya kelompok sosial
  3. Perpindahan fisik dan
  4. Efesiensi dan komunikasi

Faktor pendorong integrasi sosial

  1. Faktor intern: karena adanya kesadaran diri sebagai mahluk sosial, Tuntutan kebutuhan serta jiwa dan semangat bergotong royong,
  2. Faktor ekstern: Karena adanya tuntutan perkembangan zaman, persamaan kebudayaan, terbukanya kesempatan, Persamaan visi, misi, dan tujuan, sikap menghargai atau toleransi, adanya konsensus nilai � nilai dalam kelompok sosial serta adanya tantangan.

Integrasi sosial tercipta karena adanya kelompok � kelompok sosial yang berinteraksi satu sama lain. Dan interaksi ini berlangsung disebabkan oleh adanya kepentingan � kepentingan diantara kelompok sosial yang saling membutuhkan dan memiliki kesadaran persamaan dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Faktor pendukung integrasi Sosial

Suku bangsa dan agama adalah faktor pendukung terjadinya integrasi sosial, karena setiap masyarakat memiliki suku � suku yang berbeda. Dari perbedaan tersebut akan tercipta integrasi sosial. Seperti halnya suku bangsa, agama juga menjadi faktor pendukung terjadinya integrasi sosial, karena setiap manusia memiliki keyakinan dan kepercayaan yang berbeda.

Pada integrasi sosial akan timbul yang namanya konflik. Konflik tersebut dapat terjadi karena setiap kelompok menganggap dirinya yang paling sempurna, paling benar dan paling baik. Demikian juga timbulnya pertentangan antara kelompok sosial satu dengan kelompok sosial lain karena adanya kepentingan yang sama.
.

Thursday, 16 February 2017

Pengertian Interaksi sosial Serta Faktor Dasarnya

Pengertian Interaksi sosial Serta Faktor Dasarnya. Interaksi sosial merupakan intisari kehidupan sosial, artinya kehidupan sosial tampak secara konkret dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Selanjutnya, interaksi sosial merupakan bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai mahluk sosial. Artinya, berbagai bentuk pergaulan sosial merupakan bukti betapa manusia membutuhkan kebersamaan dengan orang lain. Berikut adalah penjelasan seputar Interaksi social dan Faktor Dasar interaksi sosial.

Definisi Interaksi social

Kegiatan belajar mengajar dalam kelas, mahasiswa berdemonstrasi, sampai suasana ramai kampanye pemilu adalah salah satu contoh kecil interaksi sosial. Sejak manusia hadir didunia, manusia telah melakukan interaksi dengan sesamanya. interaksi sosial erat kaitannya dengan naluri manusia untuk selalu hidup bersama dengan orang lain, dan ingin bersatu dengan lingkungan sosialnya. interaksi sosial terwujud dalam aksi dan reaksi. Interaksi berawal dari tindakan seseorang. Tindakan itu mengundang orang lain untuk menanggapi.

Menurut Kimball Young dan Raymon W. Mack Pengertian interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara individu, antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.

Interaksi sosial bersifat langsung, misalnya upaya untuk membentuk sebuah organisasi multilateral atau bilateral akan terhalang oleh adanya kesukaran melakukan interaksi langsung antar negara yang bersangkutan.

Interaksi sosial bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain. Dalam interaksi tersebut pihak lain juga melakukan tindakan yang sama. Interaksi sosial tidak mengalami halangan atau pembatasan. Halangan atau pembatasan itu seperti halangan untuk melakukan perkawinan campuran.

Faktor Dasar interaksi sosial

  1. Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Sebagai suatu proses, imitasi berdampak positif bila yang ditiru adalah individu yang baik dimata masyarakat. Sebaliknya, imitasi menjadi negatif bila yang ditiru adalah hal negatif pula. Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah dan nilai yang berlaku. Akan tetapi, imitasi yang berlebihan dapat pula melemahkan perkembangan daya nalar dan daya kreasi seseorang.
  2. Sugesti adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh/pandangan itu dan menerimanya secara sadar maupun tidak sadar tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan dari orang yang berwibawa dan berpengaruh besar dilingkungan sosialnya, dari kelompok besar (mayoritas) terhadap kelompok kecil (minoritas), ataupun orang dewasa terhadap anak. Cepat atau lambatnya proses sugesti sangat tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan keadaan fisik seseorang.
  3. Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi dinamakan idola. Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan proses sugesti yang pengaruhnya telah amat kuat.
  4. Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini disadari oleh keinginan untuk mengerti pihak lain demi memahami perasaannya ataupun bekerja sama dengannya.

Pengertian Masyarakat multikultural

Pengertian Masyarakat multikultural. Didalam dinamika hidup, tumbuh dan berkembangnya masyarakat itu berlaku konsep sistem sehingga masyarakat itu terus berlangsung dan dapat bertahan sebagaimana kelangsungan hidup organisme. Masyarakat multikultural terdiri dari beragam suku bangsa dan budaya. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian  Masyarakat multikultural serta karakteristik Masyarakat multikultural.

Definisi Masyarakat multikultural

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas beragam suku bangsa dan budaya. Dimana Masyarakat Indonesia tergolong masyarakat multikultural, sebab masyarakatnya sangat majemuk dalam suku bangsa, ras, klan, agama, mata pencaharian, adat istiadat, golongan politik, dan sebagainya. meskipun masyarakat Indonesia sangat majemuk, tetapi hidup bersatu secara damai dan berdampingan dalam wilayah negara republik Indonesia.

Secara sosiologis, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang mempunyai keanekaragaman budaya, keanekaragaman itu biasanya berkenan dengan suku, agama, ras, golongan, atau gender. Multikultural berakar pada paham multikulturalisme, yang menghendaki adanya perlakuan yang sama terhadap berbagai komunitas beragam budaya. Masyarakat multikultural merupakan masyarakat beragam budaya yang khas.

Masyarakat multikultural merupakan masyarakat beragam budaya yang khas. Kekhasan tersebut terletak dalam hal cara menyikapi keberagaman budaya. Keragaman budaya disikapi dengan mengedepankan kesetaraan antara kelompok budaya yang ada diperlakukan secara sama, dalam arti tidak ada diskriminasi terhadap kelompok budaya yang ada dalam masyarakat.

Karakteristik umum masyarakat multikultural

  1. Terjadinya segmentasi dalam bentuk kelompok � kelompok yang sering kali memiliki sub  kebudayaan yang satu sama lain berbeda
  2. Memiliki struktur sosial yang tebagi � bagi kedalam lembaga � lembaga yang bersifat nonkomplementer
  3. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap nilai � nilai yang bersifat dasar
  4. Secara relative, sering kali mengalami konflik � konflik diantara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya
  5. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan ketergantungan didalam bidang ekonomi dan
  6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain.

Wednesday, 15 February 2017

Pengertian Quick count

Pengertian Quick count. Quick count pertama kali dilakukan oleh NAMFREL (National Citizen Movement for Free Elections) di Philipina pada pemilu tahun 1986 dimana pada saat itu dilakukan untuk mengetahui hasil cepat antara dua kandidat presiden yaitu Ferdinand Marcos dan Corazon Aquino

Sedangkan Di Indonesia, quick count telah diterapkan pertama kali oleh Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) untuk mengetahui hasil penghitungan cepat Pemilu Tahun 1997. 

Pengertian Quick count


Definisi Quick count

Pengertian Quick count adalah perhitungan secara cepat hasil pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah dengan menggunakan TPS (Tempat Pemungutan Suara) sampel. Dengan quick count, hasil perhitungan suara bisa diketahui dua sampai tiga jam setelah perhitungan suara di TPS ditutup.

Pada UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu, pengaturan tentang quick count terdapat dalam pasal 246 tentang partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu yang menyatakan bahwa partisipasi masyarakat yang dimaksud dalam pasal tersebut termasuk diantaranya Penghitungan cepat hasil pemilu dilakukan dengan tidak melakukan keberpihakan serta tidak merugikan atau menguntungkan; Tidak menganggu proses penyelenggaraan pemilu; Serta Bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat secara luas serta mendorong terwujudnya suasana kondusif bagi penyelenggaraan pemilu.

Aspek paling penting dalam quick count adalah penarikan sampel TPS. Apabila TPS yang diambil tidak representative, maka dapat dipastikan prediksi quick count akan gagal dalam memprediksi perolehan suara sesungguhnya dalam Pemilu. Yang mana Unit analisis (pengamatan) quick count adalah TPS.

Walaupun demikian perhitungan awal didasarkan pada jumlah pemilih. Karena itu penentuan jumlah TPS diawali terlebih dahulu dari perhitungan sampel pemilih. Dari sampel pemilih itu baru bisa diprediksikan beberapa banyak TPS yang akan diambil. Penentuan besar sample berkaitan dengan seberapa jauh kita menginginkan ketelitian dari suatu sampel.

Menentukan besar sample tergantung kepada hal berikut:
  1. Keragaman (variasi) dari populasi,
  2. Batas kesalahan sampel yang dikehendaki (sampling error ),
  3. Interval kepercayaan (confidence interval) dan
  4. Jumlah populasi.

Tuesday, 14 February 2017

Pengertian Rantai Makanan Beserta Contohnya

Pengertian Rantai Makanan Beserta Contohnya. Rantai makanan pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Arab Al-Jahiz pada abad ke-9, yang lalu dipopulerkan kembali oleh Charles Sutherland Elton pada tahun 1927. Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Rantai makanan, tipe dasar rantai makanan dan contoh rantai makanan.

Definisi Rantai Makanan

Dikutip dari wikipedia. Pengertian Rantai makanan adalah merupakan perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Rantai makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas. Panjang rantai makanan ditentukan dari seberapa banyak titik yang menghubungkan antar tingkatan trofik. Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%�90% energi potensial kimia hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan umumnya terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.

Dalam rantai makanan terdapat tiga macam "rantai" pokok yang menghubungkan antar tingkatan trofik, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.

Tipe dasar Rantai Makanan

Ada dua tipe dasar rantai makanan:
  1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya.
  2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor.

Contoh Penjelasan Tentang Rantai Makanan

Untuk mendapatkan gambaran tentang rantai makanan maka dapat diambil contoh sebagai berikut : Tikus makan jagung, tikus dimakan oleh ular sawah, kemudian ular sawah dimakan oleh burung elang.

Contoh Rantai Makanan Didaratan


Berdasarkan contoh di atas tanaman jagung sebagai produsen, sedangkan tikus adalah merupakan konsumen tingkat pertama, ular sawah sebagai konsumen tingkat kedua, burung elang sebagai konsumen tingkat ketiga. Sebagai pengurai adalah bakteri, jamur dan lain - lain yang memakan sisa - sisa atau bangkai dari tumbuh - tumbuhan atau hewan - hewan tadi.

Jika di perhatikan jelas bahwa konsumen hampir selamanya merupakan tumbuhan berhijau daun, dengan bantuan sinar matahari membentuk makanan. Konsumen tingkat pertama adalah hewan - hewan pemakan tumbuhan (herbivor), sedangkan konsumen tingkat dua - tiga dan seterusnya merupakan hewan - hewan yang karnivor.

Kalau kita buat bagannya yang umum dapat dilihat sebagai berikut :

Rantai Makanan Secara Umum

Monday, 13 February 2017

Pengertian Suku Bangsa Serta Ciri Pengelompokannya

Pengertian Suku Bangsa Serta Ciri Pengelompokannya. Istilah suku bangsa mulai banyak dipakai di Indonesia sejak tahun enam puluhan, terutama untuk melengkapi istilah �suku� yang digunakan untuk menyebut kesatuan hidup dengan ciri kebudayaan tertentu. Istilah ini menjadi penting untuk menutupi ruang kosong yang ditinggalkan oleh kesatuan hidup yang semula dikenal sebagai �bangsa�, yaitu banga Indonesia muncul sebagai suatu kesatuan hidup pengisi negara Indonesia. Berikut adalah penjelasan seputar Pengertian Suku Bangsa Dan Ciri pengelompokan pada suku bangsa.

Pengertian Suku Bangsa Serta Ciri Pengelompokannya


Definisi Suku Bangsa

Suku bangsa Atau biasa disebut Kelompok etnik, etnis adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, dan ciri-ciri biologis.

Menurut Koentjaraningrat Pengertian Suku Bangsa Adalah merupakan kelompok sosial atau kesatuan hidup manusia yang mempunyai system interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, adanya kontinuitas dan rasa identitas yang mempersatukan semua anggotanya serta memiliki system kepemimpinan sendiri.

Suku bangsa harus dilihat sebagian dari sistem sosial yang besar. Didalam interaksi antara kelompok masyarakat disitulah mereka melihat perbedaan dan kesamaan identitas suku bangsanya dengan suku bangsa lain. Identitas kesukubangsaan itu dapat dicirikan oleh adanya unsur �unsur antara lain, hubungan darah, kesamaan bahasa, kesamaan adat istiadat dan kesamaan kepercayaan (religi).

Ciri pengelompokan pada suku bangsa

  1. Adanya komunikasi antara sesama mereka, yaitu bahasa atau dialek yang memlihara keakraban dan kebersamaan diantara mereka.
  2. Adanya Pola sosial kebudayaan yang menumbuhkan prilaku yang dinilai sebagai bagian dari kehidupan adat istiadat (termasuk cita �cita dan ideologi) yang dihormati bersama.
  3. Adanya perasaan ketertarikan antara satu dengan yang lainnya sebagai suatu kelompok, dan yang menimbulkan rasa kebersamaan diantara mereka.
  4. Adanya kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok asli, terutama dalam menghadapi kelompok lain pada berbagai kejadian sosial kebudayaan.
  5. Adanya perasaan ketertarikan dalam kelompok karena hubungan kekeranatan, genealogis dan ikatan kesadaran teritorial diantara mereka.

Saturday, 11 February 2017

Pengertian Kreativitas Anak Serta Ciri-Cirinya

Pengertian Kreativitas Anak Serta Ciri-Cirinya. Kreativitas yang dimiliki seseorang mempunyai tingkatan tersendiri, sesuai tingkat perkembangannya. Untuk Mengembangkan kreativitas tidaklah mudah sebab ada beberapa yang mempengaruhinya dari diri seseorang yang mempunyai jiwa kreatif, dorongan baik dari internal maupun eksternal, mampu mengekspresikan hal yang baru, pengalaman baru bagi seseorang, dan menghasilkan sebuah karya yang bernilai tinggi. Kreativitas haruslah dikembangkan, ditingkatkan dan dipupuk sesuai tingkat kemampuannya. Berikut adalah Penjelasan Seputar Pengertian Kreativitas Anak Serta Ciri-cirinya.

Baca juga

Definisi Kreativitas

Pengertian Kreativitas bagi anak adalah merupakan sebuah kemampuan seseorang dalam menuangkan ide gagasan, eskpresi terhadap hal yang baru, dapat memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi dan sebuah ide dituangkan dalam produk yang baru atau hal yang baru hasilnya mempunyai nilai tinggi bagi karyanya. Dimana Kreativitas memberi anak-anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar penghargaan yang memiliki pengaruh nyata terhadap perkembangan kepribadiannya. Sebagai contoh, tidak ada yang dapat memberi anak rasa puas yang lebih besar daripada menciptakan sesuatu sendiri, apakah itu berbentuk rumah, yang dibuat dari kursi yang dibalik dan ditutupi selimut atau gambar hewan.

Perkembangan Kreativitas

Kreativitas dapat dilihat dalam kehidupan anak pada saat ia bermain. Secara bertahap akan terpencar di bidang kehidupan yang lain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kreativitas pada anak yaitu lingkungan tekanan keuangan, dan kurangnya waktu bebas. Dan tidak ada bukti bahwa menurunnya kreativitas anak pada puncak perkembangan karena faktor hereditas. Yang pasti, pengaruh lingkungan lebih berpengaruh terhadap munculnya ekspresi kreativitas.

Ciri � ciri Kreativitas Pada Anak

Ciri-ciri yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif atau kognitif (aptitude ) antara lain :
  1. Keterampilan berpikir lancar, yaitu mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, pertanyaan, memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal serta selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
  2. Keterampilan berpikir luwes atau fleksibel, yaitu menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.
  3. Keterampilan berpikir orisional, yaitu mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, serta mampu membuat kombinasi-kombinasi yang lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
  4. Keterampilan memerinci atau mengelaborasi, yaitu mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, dan menambahkan atau memerinci secara detail dari suatu obyek gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
  5. Keterampilan menilai, yaitu menentukan patokan penilaian sendiri dan penentuan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana, mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka, serta tidak hanya mencetuskan gagasan tetapi juga melaksanakannya.

Ciri-ciri yang menyangkut sikap dan perasaan seseorang atau afektif (non aptitude) antara lain adalah
  1. Rasa ingin tahu, meliputi suatu dorongan untuk mengetahui lebih banyak, mengajukan banyak pertanyaan, selalu memperhatikan orang lain, obyek dan situasi serta peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui atau meneliti.
  2. Bersifat imajinatif, meliputi kemampuan untuk memperagakan atau membayangkan hal-hal yang tidak atau belum pernah terjadi, dan menggunakan khayalan tetapi mengetahui perbedaan antara khayalan dan kenyataan.
  3. Merasa tertantang oleh kemajemukan, meliputi dorongan untuk mengatasi masalah-masalah yang sulit, merasa tertantang oleh situasi-situasi yang rumit, serta lebih tertarik pada tugas-tugas yang sulit.
  4. Sikap berani mengambil resiko, meliputi keberanian memberikan jawaban meskipun belum tentu benar, tidak takut gagal atau mendapat kritik, serta tidak menjadi ragu-ragu karena ketidakjelasan hal-hal yang tidak konvensional, atau yang kurang berstruktur.
  5. Sikap menghargai, meliputi tindakan dapat menghargai bimbingan dan pengarahan dalam hidup, serta menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang berkembang.

Recent Post